Dalam ekonomi,
kurva kemungkinan produksi atau bisa juga disebut product
transformation curve adalah suat grafik yang menunjukkan kemungkinan
produksi dua komoditas yang dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi
yang sama dan tetap. Dalam kurva ini, konsep biaya peluang
dan diminishing return
dapat diterapkan. Misalnya, dalam gambar di bawah ini, untuk memproduksi 10
mentega (butter) lagi (dari A ke B), hanya 5 senapan (gun) yang
menjadi biaya peluang. Akan tetapi, bila ingin menghasilkan 10 mentega terakhir
(dari C ke D), biaya peluangnya jauh lebih besar yaitu 50 senapan.
Dalam contoh lain juga
dijelaskan sebagai berikut :
Y
0 X
Menurut Case dan
Fair (1996: 142) pertumbuhan ekonomi terjadi apabila
masyarakat mendapat lebih banyak
sumber secara lebih efisien. Pertumbuhan
ekonomi akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat karena pertumbuhan ekonomi
dapat menggeser kurva kemungkinan produksi masyarakat.
Kurva
kemungkinan produksi adalah kurva yang menunjukkan semua
kombinasi yang mungkin dapat
diproduksi dengan teknologi yang sekarang ini dan
semua sumber daya yang tersedia
telah dimanfaatkan secara penuh dan efisien.
Pertumbuhan ekonomi akan
menggeser batas kemungkinan produksi masyarakat
kekanan atas.
Permasalan
dalam ekonomi yang selalu ada dalam setiap individu membuat individu haruslah
mengambil keputusan dengan bijak, keterbatasan sumber daya membuat individu
maupun kelompok harus membuat pilihan atas apa yang akan dipenuhi. Akses dari
pilihan-pilihan tersebut harys ada yang dikorbankan atau lebih dikenal dengan
opprtunity cost.
Opportunity cost berkaitan dengan
kurva kemungkinan produksi yang menunjukan kemungkinan / peluang produksi dari
dua jenis barang atau lebih.
Sebagai
contoh kasus yang menggunakan Kurva Kemungkinan Produksi :
Analisis
ekonomi terhadap suatu sistem agroforestri harus memperhatikan ciri-ciri sistem
agroforestri. Hal itu dapat dijelaskan dengan penggunaan kurvakemungkinan produksi bagi kombinasi produksi
tanaman setahun dantanaman tahunan/pohon. (Gambar 1 Kurva KemungkinanProduksi Jangka Pendek (Nair,
1993)
Pada kondisi nyata di lapangan, produksi dari suatu sistem
agroforestrimembutuhkan jangka waktu lama untuk dapat menghasilkan produk darispesies tanaman tahunan. Selain itu
manfaat keberadaan sistem agroforestri
Gambar 1
terhadap lingkungan tidak bisa dilihat dalam waktu pendek. Oleh karena
ituanalisis jangka panjang dianggap lebih tepat untuk melihat
keseluruhankeuntungan yang dapat diberikan oleh suatu sistem agroforestri. Hal
tersebutdapat dijelaskan melalui kurva kemungkinan produksi jangka panjang
yangberbentuk tiga dimensi (Gambar 2)
Gambar 2. KurvaKemungkinan ProduksiJangka Panjang (Nair,1993).
Hasil-hasil penelitian memperlihatkan bahwa sistem pertanaman
monokulturtanaman semusim/pangan dalam jangka panjang menyebabkan terjadinyapenurunan kesuburan lahan yang
akhirnya mengakibatkan penurunanproduksi
tanaman dari tahun ke tahun. Pada Gambar 2 hal itu diperlihatkanapabila
produksi tanaman semusim secara monokultur pada saat ini adalah C
maka pada jangka panjang tingkat produksi tanaman
semusim akan menurun menjadi C'.
Oleh karena itu pertanian monokultur umumnya membutuhkanpenambahan pupuk buatan
maupun pupuk organik yang jumlahnya semakinmeningkat setiap tahun. Apabila
kebutuhan pangan keluarga itu sebesar S, yang berjumlah tetap dalam jangka panjang (S'), maka kemungkinankebutuhan subsisten tersebut
tidak akan bisa dipenuhi (S' > C').
Sedangkanpenanaman tanaman tahunan/pohon jenis-jenis tertentu mampu
menjagakesuburan lahan atau bahkan meningkatkan kesuburan lahan, melaluikemampuan pohon untuk melakukan daur ulang unsur
hara. Gambar 2memperlihatkan produksi tanaman tahunan pada masa sekarang
M dan padamasa yang akan datang menjadi
M'.
Pencampuran tanaman semusim/pangan dan pohon dalam jangka panjangakan menjaga
penurunan kesuburan lahan dan produksi tanaman pangan.Apabila pada saat ini
kita menanam tanaman tahunan sebesar a yang
dalam jangka panjang akan menjadi a'.
Tanaman tahunan/pohon diharapkan mampumempertahankan kesuburan lahan, sehingga tidak terjadi
penurunan produksitanaman pangan secara
drastis pada masa yang akan datang. Apabila hal initerpenuhi, paling
tidak kebutuhan subsisten keluarga akan masih terpenuhidalam jangka panjang (a").
Kolom 4 memperlihatkan perbedaan produksi jagung apabila ditanam
dalamsistem agroforestri dan monokultur
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kurva_kemungkinan_produksi
http://www.scribd.com/doc/32855770/10/Kurva-kemungkinan-produksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar